Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Bergerak Terkonsolidasi Dekati Level $79 Per Barel
Minyak Bergerak Terkonsolidasi Dekati Level $79 Per Barel
Tuesday, 07 May 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.07250

-0.04%

GBPUSD

1.25330

-0.04%

AUDUSD

0.65620

-0.03%

NZDUSD

0.59580

-0.10%

USDJPY

153.640

0.36%

USDCHF

0.91010

0.19%

USDCAD

1.36720

0.11%

GOLDUD

2,302.820

0.10%

COFU

78.72

-0.11%

USD/IDR

16,060

0.06%

Fokus Crude Oil:

  • Hamas sepakati gencatan senjata, Israel serang kota Rafah dan memerintahkan evakuasi bagi pengungsi dan warga sipil.
  • AS memiliki cadangan minyak yang cukup untuk mengatasi masalah pasokan apa pun, kata penasihat energi Biden.

***************************************************************

Selasa, 07 Mei 2024 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkonsolidasi mendekati level $79 per barel. Eskalasi tensi di Timur Tengah menjadi katalis positif yang mendukung harga minyak. Meski demikian, komentar bernada negatif dari penasihat energi Biden serta rilisnya data ekonomi China yang mengecewakan membatasi pergerakan harga minyak lebih lanjut.

Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak pasca Pasukan Pertahanan Israel pada hari Senin melakukan serangan via udara dan darat ke kota Rafah di tepi selatan Gaza, dan memerintahkan evakuasi mendesak kepada warga Palestina dan orang-orang yang mengungsi di beberapa wilayah Rafah timur untuk segera direlokasi ke kota al-Mawasi. Serangan yang dilakukan oleh Israel tersebut justru dilakukan ketika kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada hari Senin menyetujui proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh Mesir dan Qatar. Peningkatan tensi di wilayah Timur Tengah yang menjadi lokasi bagi sebagian besar cadangan minyak dunia, memicu kekhawatiran akan keseimbangan pasokan di pasar global.

Sementara itu, penasihat energi Presiden Joe Biden, Amos Hochstein, pada hari Senin mengatakan bahwa pengisian kembali Cadangan Minyak Strategis (SPR) yang dilakukan selama beberapa bulan terakhir, membuat AS memiliki cadangan minyak yang cukup untuk mengatasi kekhawatiran apa pun terkait pasokan. Namun, Hochstein menambahkan bahwa AS akan terus memantau pasar, dan jika diperlukan, maka presiden telah menunjukkan kesediaan untuk menggunakannya. Komentar Hochstein tersebut meredam harapan bahwa AS akan melakukan pembelian minyak kembali dalam waktu dekat guna mengisi SPR yang saat ini masih mendekati level terendah dalam 40 tahun, meskipun harga minyak saat ini telah berada di bawah $79 per barel.

Turut membebani pergerakan harga minyak, data ekonomi terbaru China menunjukkan rata-rata penjualan rumah harian selama liburan May Day merosot turun sebesar 47% dari tahun sebelumnya, dan turun sekitar 30% jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi pada tahun 2019, ungkap survei yang dirilis hari Senin oleh China Index Academy, salah satu peneliti real estate independen terbesar di China.

Untuk indikator yang dipantau pasar dalam waktu dekat adalah laporan stok minyak untuk pekan yang berakhir 3 Mei, versi grup industri American Petroleum Institute (API), yang dirilis pada hari Selasa pukul 16.30 ET. Laporan API ini biasanya dijadikan indikator awal bagi pelaku untuk melihat gambaran arah permintaan di pasar energi AS selama sepekan, sebelum rilisnya laporan resmi versi pemerintah pada Rabu malam.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $81 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $76 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:00

USA - Redbook YoY

 

 

5.5%

21:00

USA - RCM/TIPP Economic Optimism Index

 

44.1

43.2

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788