| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.07090 | 0.06% |
GBPUSD | 1.25190 | 0.12% |
AUDUSD | 0.65200 | 0.20% |
NZDUSD | 0.59170 | 0.17% |
USDJPY | 154.910 | -0.06% |
USDCHF | 0.91580 | -0.09% |
USDCAD | 1.37370 | -0.12% |
GOLDUD | 2,319.510 | 0.21% |
COFU | 79.15 | 0.20% |
USD/IDR | 16,230 | -0.12% |
Kamis, 02 Mei 2024 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkoreksi naik didukung oleh sentimen dari potensi meluasnya konflik di Timur Tengah dan harapan akan pembelian minyak oleh AS untuk mengisi kembali cadangan stoknya. Meski demikian, laporan EIA serta keputusan The Fed membatasi pergerakan harga lebih lanjut.
Konflik antara Israel dengan Hamas yang sedang berlangsung saat ini berpotensi kian meluas pasca Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi, pada hari Rabu mengatakan bahwa operasi ofensif di Gaza akan berlanjut dan diperkuat. Selain itu, Israel sedang “mempersiapkan serangan di utara”, tambah Halevi. Komentar tersebut memicu kekhawatiran akan meluasnya wilayah konflik di Gaza saat ini.
Di sisi lain, tekanan pada pasar minyak yang mendorong harga minyak jatuh ke level $79 per barel memicu harapan akan pembelian minyak oleh AS untuk mengisi kembali Cadangan Minyak Strategis (SPR) dalam waktu dekat. Sebelumnya pada awal April, Departemen Energi AS mengatakan akan membeli kembali minyak saat harga di level $79 per barel atau kurang.
Sementara itu, dalam laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah AS secara tak terduga melonjak naik sebesar 7,3 juta barel, di luar prediksi sebelumnya yang memperkirakan stok akan turun sebesar 2,3 juta barel. Untuk stok bensin juga dilaporkan naik sebesar 344 ribu barel, di luar prediksi sebelumnya yang memperkirakan stok akan turun sebesar 1 juta barel. Laporan stok EIA tersebut mengindikasikan situasi permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS.
Masih dari AS, The Fed pada hari Rabu memutuskan untuk mempertahankan acuan sunga bunga AS tidak berubah di kisaran 5,25% - 5,50% dan mengisyaratkan potensi pengurangan bunga pinjaman, namun inflasi yang mengecewakan baru-baru ini dapat menghambat potensi tersebut dalam waktu dekat. Penundaan penurunan suku bunga oleh The Fed juga berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi AS serta mengurangi permintaan sejumlah komoditi termasuk minyak.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $81 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $77 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
18:30 | USA - Challenger Job Cuts |
| 91.0K | 90.3K |
19:30 | USA - Trade Balance |
| $-69.1B | $-68.9B |
19:30 | USA - Continuing Jobless Claims |
| 1800K | 1781K |
19:30 | USA - Initial Jobless Claims |
| 212K | 207K |
21:00 | USA - Factory Orders MoM |
| 1.6% | 1.4% |